Friday, 28 April 2017

Basic Practice : Botol Pencuci (Wash Bottle)

Apabila kita telah selesai menggunakan alat-alat kimia, ada baiknya jika kita mencuci terlebih dahulu peralatan yang telah kita gunakan. Hal ini dimaksudkan agar alat-alat kita tidak terkontaminasi akibat adanya bekas bahan-bahan kimia yang tercampur secara tidak disengaja. Akan tetapi, untuk mencuci alat-alat kimia tidak dapat dilakukan dengan cara sembarangan. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk membersihkan alat kimia adalah botol pencuci. Apa itu botol pencuci, jenis-jenis botol pencuci, dan cara menggunakan botol pencuci akan dibahas pada artikel ini, silahkan dibaca :).

Botol pencuci adalah botol peras dengan nosel (mulut pipa) yang digunakan untuk membilas berbagai macam barang pecah belah di laboratorium, seperti tabung reaksi dan labu berdasar bulat. Botol pencuci disegel dengan penutup sekrup. Ketika ada tekanan dari tangan pada botol, cairan di dalamnya menjadi bertekanan dan cairan dipaksa keluar dari nosel ke aliran cairan yang sempit.

Sebagian besar botol pencuci terbuat dari polietilena, yang merupakan plastik berbahan dasar minyak pelarut yang fleksibel. Sebagian besar botol berisi tabung celup dalam internal yang memungkinkan penggunaan tegak lurus.

Botol pencuci dapat diisi dengan berbagai pelarut dan reagen laboratorium yang umum, sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan di lab tersebut. Contoh pelarut dan reagen tersebut adalah: air deionisasi, larutan deterjen dan pelarut bilas seperti aseton, isopropanol atau etanol. Di laboratorium biologi, botol pencuci biasa digunakan untuk menyimpan larutan natrium hipoklorit dengan tujuan agar mudah membersihkan kultur yang tidak dibutuhkan.

Macam-Macam Botol Pencuci
Untuk membantu peneliti dan pengguna mengenali jenis zat yang digunakan di laboratorium terutama bahan kimia berbahaya, ada seperangkat kode warna dan tanda yang konsisten pada botol pencuci. Warna merah menunjukkan bahwa zat dalam botol pencuci adalah warna aseton. Warna putih menunjukkan bahwa zat yang ada dalam botol pencuci adalah etil alkohol atau natrium hipoklorit. Warna hijau menunjukkan zat yang ada dalam botol pencuci adalah metanol. Warna kuning menunjukkan zat yang ada dalam botol pencuci adalah isopropanol dan biru menunjukkan bahwa zat yang ada dalam botol pencuci adalah air suling atau air distilasi atau akuades. Agar aman, jangan lupa untuk memasukkan bahan kimia ke dalam botol pencuci dengan tanda peringatan yang tepat. Karena itulah, label pada botol pencuci tersebut diperlukan. Dan juga perlu diingat untuk tidak menaruh bahan kimia berbahaya ke dalam botol pencuci untuk air suling atau air deionisasi. Hal tersebut dikarenakan ketika botol pencuci diisi dengan bahan kimia berbahaya (seperti asam kuat), dapat melubangi botol dan bahan kimia berbahaya tersebut dapat melukai tangan anda. Lubang pada tutup botol pencuci digunakan untuk aseton dan metanol.

Pada botol pencuci terdapat beberapa gambar dan simbol yang harus diperhatikan. Zat berbahaya dikelompokkan menjadi enam kategori utama, yaitu racun, oksidator, korosif, mudah terbakar, mudah meledak, dan mengiritasi. Tanda untuk zat beracun adalah tengkorak dan tulang bersilang. Gambar nyala api dengan lingkaran di tengah nyala api menunjukkan bahwa zat kimia tersebut adalah zat pengoksidasi. Untuk bahan kimia yang korosif, gambar benda yang berkarat merupakan tanda untuk jenis zat ini. Gambar nyala api tanpa lingkaran di tengahnya mewakili zat yang mudah terbakar. Untuk bahan peledak, gambar benda yang meledak digunakan sebagai tanda bahan kimia yang mudah meledak. Dan tanda zat iritan disimbolkan dengan gambar tanda seru.

Macam-Macam Simbol Kimia
Label Berlian














Untuk pelabelan berlian menunjukkan bahaya pada bahan kimia, diantaranya berlian merah, kuning, dan biru yang terdapat pada botol pencuci digunakan skala yang semakin kecil yaitu dari 4 hingga 0. Angka 4, 3, 2, 1, 0 pada berlian bagian atas (berlian merah) yang mewakili mudah terbakar pada suhu di bawah 21 c, di bawah 38 c, di bawah 93 c, dan di atas 93 c, serta tidak mudah terbakar. Berlian biru di sisi kiri juga diperkecil dari 4 sampai 0 yang masing-masing mewakili bahan yang sangat berbahaya, berbahaya, sedikit berbahaya, dan normal. Selain itu, berlian di sisi kanan (berlian kuning) mewakili reaktivitas yang juga berkisar antara 4 sampai 0. Intan putih di bagian bawah menunjukkan apakah zat dalam botol pencuci reaktif terhadap udara, reaktif terhadap air, karsinogen, dan zat radioaktif.

Beberapa manfaat menggunakan botol pencuci diantaranya pertama, penggunaan botol cuci membantu peneliti mengendalikan dan mengukur jumlah cairan yang digunakan dari botol pencuci dengan tepat. Kedua, zat atau partikel yang tidak diinginkan tidak dapat melewati botol pencuci. Ketiga, menggunakan botol pencuci lebih mudah daripada menggunakan gelas beker dan gelas silinder.

Agar bisa menemukan botol pencuci laboratorium dengan mudah, perlu untuk menyimpannya di tempat yang telah ditentukan. Botol pencuci dapat disimpan dengan menggunakan dua klem cincin yang memiliki ukuran yang sama dan menempel pada batang statif. Hal ini membantu dalam menghasilkan susunan botol cuci yang baik di laboratorium.
Botol Pencuci Nalgene Teflon FEP 

Botol produk rumah tangga bisa didaur ulang sebagai botol cuci karena ada penahan di tutupnya. Berbagai jenis botol pencuci cocok dengan berbagai jenis zat. Botol pencuci gas spiral, misalnya, cocok untuk menghilangkan gas dengan sistem cairan yang memiliki dua fase seperti bromida dan air. Selain itu, botol cuci sederhana tergraduasi membantu menentukan jumlah cairan yang digunakan. Jenis pelarut yang kuat dan sejenis zat perusak dapat ditangani dengan botol pencuci Nalgene Teflon FEP karena jenis plastik khusus digunakan untuk memproduksi jenis botol pencuci ini.

Harga botol pencuci untuk daerah jawa dan sekitarnya berkisar antara Rp 20.000,- hingga Rp 100.000,- bergantung pada kualitas dan bahan pembuatannya

Sumber : wikipedia.com
                tokopedia.com







No comments:

Post a Comment

Entri Populer