Friday, 24 March 2017

Pralidoxime, Musuh Utama Senjata Kimia


Dunia kriminal selalu berkembang setiap harinya. Salah satu contohnya adalah keracunan. Berbagai macam racun telah tercipta di dunia ini, baik itu untuk melumpuhkan, atau mungkin untuk membunuh. Akan tetapi, dibalik pembuatan racun akan kita jumpai pula penawarnya, salah satunya Pralidoxime.



Pralidoxime (2-piridin aldoxime metil klorida) atau 2-PAM, atau biasanya disebut sebagai garam klorida atau garam iodida, adalah senyawa yang termasuk dalam keluarga yang disebut Oxime yang mengikat acetylcholinesterase organofosfat tidak aktif. Senyawa ini digunakan untuk memerangi keracunan oleh organofosfat atau inhibitor acetylcholinesterase (agen saraf) dalam hubungannya dengan atropin dan diazepam. Bentuk senyawanya adalah padatan dan berwarna putih.
Pralidoxime, metil 2-pyridinaldoxime, dapat dibuat dengan memperlakukan piridin-2-carboxaldehyde dengan hidroksilamin. Senyawa yang dihasilkan piridin-2-aldoxime dialkilasi dengan metil iodida memberikan pralidoxime sebagai garam iodida.


Pralidoxime biasanya tersedia dalam bentuk injeksi dan bubuk. Injeksi pralidoksim digunakan bersama-sama dengan obat lain yang disebut atropin untuk mengobati keracunan yang disebabkan oleh pestisida fosfor organik (misalnya, diazinon, malathion, mevinphos, parathion, dan sarin) dan bahan kimia organofosfat ("gas saraf") yang digunakan dalam perang kimia.

Beberapa konjugat fosfat-acetylcholinesterase akan terus bereaksi setelah dermaga fosfat ke situs esterik, berkembang menjadi keadaan yang lebih bandel. Proses ini dikenal sebagai penuaan. konjugat fosfat-acetylcholinesterase berusia tahan terhadap penangkal seperti pralidoxime. Pralidoksim sering digunakan dengan atropin (antagonis muskarinik) untuk membantu mengurangi efek parasimpatis keracunan organofosfat. Pralidoksim hanya efektif dalam toksisitas organofosfat. Senyawa ini tidak memiliki efek menguntungkan jika enzim acetylcholinesterase yang tercarbamilasi, seperti yang terjadi dengan neostigmin, physostigmine, atau insektisida seperti carbaryl.

Injeksi pralidoxime juga sering digunakan untuk mengobati overdosis obat-obatan (misalnya, ambenonium, neostigmin, piridostigmin), yang digunakan untuk mengobati myasthenia gravis. Keracunan dengan bahan kimia ini atau obat-obatan yang menyebabkan otot-otot kita, termasuk otot-otot yang membantu kita bernapas, menjadi lemah. Pralidoxsime digunakan untuk membantu kita mendapatkan kembali kekuatan otot kita.

Sumber :
Mayoclinic.org
Wikipedia

No comments:

Post a Comment

Entri Populer